Rabu, 15 Oktober 2014

Daftar Pertanyaan dan Jawaban Diskusi
Kelompok 2

·         Pertanyaan 1
Apa yang terjadi jika konflik membesar pada organisasi? (Agung)
Jawab:
Pertama pasti kita mengambil cara musyawarah, tetapi jika sudah dilakuan musyawarah terus – menerus dan tidak juga mendapat kata mufakat mau tidak mau seseorang yang berkonflik di dalam organisasinya harus memberanikan diri untuk keluar dari organisasinya daripada merusak organisasi itu sendiri.

·         Pertanyaan 2
Bagaimana penyelesaian organisasi eksternal dan internal? (Dimas)
Jawab:
Tentu pasti yang pertama adakan  musyawarah terlebih dahulu. Tetapi jika tidak juga ada kata mufakat bisa kita mencari bantuan atau melibatkan orang ketiga yang seperti contohnya dalam konflik PERADI dan K.A.I melibatkan DPR sesuai dengan pasal didalam undang – undang yang akhirnya tetap kedalam jalur musyawarah. Selalu musyawarah adalah yang utama dan pasti akan dapat mufakat, jika tidak dapat lagi terpaksa seseorang yang tetap dengan pendiriannya dan sudah tidak sejalan dengan anggota lainnya lebih baik kelar dari organisasinya.

·         Pertanyaan 3
Seberapa pentingkah pihak ke -3? (Panji)
Jawab:
Itu tergantung dengan konflik yang dihadapi di dalam organisasi tersebut, jika memang perlu ada campur tangan pihak ke 3 ya pasti memang harus diadakan pihak ke 3 nya itu termasuk kedalam strategi penyelesaian konflik dengan cara akomodasi. Pihak ke 3 memberi strategi atau arahan untung menyeleseaikan konflik dengan cepat. Tapi, sebagai pihak ke 3 harus bersikp adil kepada organisasi atau anggota dari organisasi yang sedang berkonflik.

·         Pertanyaan 4
Bagaimana cara mengatasi konflik pribadi pada angota dalam suatu organisasi? (Teuku)
Jawab:
Seperti yang sudah di jelaskan dalam strategi penyelesaian konflik, disana disebutkan bahwa keterbukaan sangat penting dalam penyelesaian konflik. Jadi, menurut saya masing – masing dari anggota ang sedang berkonflik itu harus terbuka agar anggota yang lain tau dimana akar masalahnya dan dapat cepat diselesaikan.

·         Pertanyaan 5
Bagaimana dengan penyelesaian konflik yang makin lama bukannya makin selesai malah makin berat? Apakah dengan cara menghindar baik? (lutfi)
Jawab :
Disetiap organisasi pasti punya ketua yang paling tinggi. Pasti kita harus mematuhi apa yang diarahkan oleh ketua kita tersebut. Salah jika kita menghindari konflik, malah seharusnya kita ikut serta aktif dalam penyeleaian konflik tersebut. Misalnya jika ketua kita menginstruksikan akan adanya rapat yang membahasa konflik tersebut, kita harus ikut serta atau harus aktif dalam rapat tersebut bukan hanya nantinya kita meminta penjelasan pada anggota yang lain, karena belum tentu anggota itu pun benar – benar mengikuti jalannya rapat dengan baik.

·         Pertanyaan 6
Bagaimana sudut pandang anda dengan orang yang berkonflik? Misalnya dalam konflik FSPMI? (Reza dan Suci)
Jawab :
Dalam konflik FSPMI itu sebenarnya bukan organisasinya yang salah atau tidak benar, malah karea adanya FSPMI pemerintah jadi tahu tentang keadaan tenaga kerja dan apa yang diinginkan oleh tenaga kerja di Indonesia. FSPMI sebagai wadah dalam memberikan aspirasi kepada tenaga kerja di Indonesia. Justru yang merusak nama baiknya adalah oknum – oknum yang tidak bertanggung jawab, malah mungkin oknum –oknum itu bukan dari kalangan FSPMI itu sendiri tapi mereka mengatasnamakan FSPMI. Penyelesaian suatu konflik itu bisa dilakukan sesuai konflik yang ada didalam organisasi tersebut. Pada konflik yang terjadi di FSPMI yang harus dilakukan adalah pemerintah harus dan wajib menangkap oknum – oknum yang merusak atau melakaukan tindakan kejahatan yang mengatasnamakan FSPMI sehingga FSPMI kembali menjadi organisasi yang benar – benar sebagai wadah tenaga kerja di Indonesia dalam menyampaiakan asprasinya kepada pemerintah.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar