Nama : Dita Logiarti
Npm : 12113607
Kelas : 1KA01
Manusia dan Kebudayaan
Manusia dan kebudayaan adalah dua hal yang saling
berkaitan. Disini saya akan memberikan contoh manusia didalam kehidupan
kebudayaan Suku Dayak, Kalimantan. Dayak adalah nama yang oleh penduduk pesisir
pulau Borneo diberi kepada penghuni pedalaman yang mendiami Pulau Kalimantan
yang tinggal di pedalaman, di gunung, dan sebagainya yang terdiri dari
Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan.
Di dalam kebudayaan suku Dayak
terdapat banyak tradisi-tradisi yang sudah mereka lestarikan secara
turun-temurun dari nenek moyang mereka. Disini saya akan membahas salah satu
tradisi Suku Dayak yang masih terpelihara hingga kini, dan dunia supernatural
Suku Dayak pada zaman dahulu maupun zaman sekarang. Yaitu Upacara Tiwah,
merupakan acara adat Suku Dayak. Tiwah merupakan upacara yang dilaksanakan
untuk pengantaran tulang orang yang sudah meninggal ke Sandung yang sudah
dibuat. Sandung adalah tempat yang semacam rumah kecil yang memang dibuat
khusus untuk mereka yang sudah meninggal dunia.Ritual Tiwah bertujuan sebagai
ritual untuk meluruskan perjalanan roh atau arwah yang bersangkutan menuju Lawu
Tatau (Surga) sehingga bisa hidup tentram dan damai di alam Sang Kuasa. Puncak
acara Tiwah ini sendiri nantinya memasukkan tulang-belulang yang digali dari
kubur dan sudah disucikan melalu ritual khusus ke dalam sanding. Namun,
sebelumnya lebih dahulu digelar acara penombakan hewan-hewan kurban, kerbau,
sapi dan babi.
Di dalam kebudayaan Suku Dayak ada
yang disebut dengan Mangkok Merah. Mangkok Merah merupakan media persatuan Suku
Dayak yang akan mereka edarkan ketika jika orang Dayak merasa kedaulatan mereka
dalam bahaya besar, mereka akan mengedarkan mangkok merah itu dari kampung ke kampung
sebagai isyarat siaga atau perang. Mangkok merah tidak sembarangan diedarkan.
Sebelum diedarkan sang panglima (pemimpin) harus membuat acara adat untuk
mengetahui kapan waktu yang tepat untuk memulai perang yang biasa disebut tariu. Dalam acara itu roh para leluhur
akan merasuki tubuh panglima dan biasanya orang yang jiwanya labil bisa sakit
atau gila bila mendengar tariu.
Dunia Supernatural bagi Suku Dayak
memang sudah sejak jaman dulu merupakan ciri khas kebudayaan Dayak. Karena
supernatural ini pula orang luar negeri sana menyebut Dayak sebagai pemakan
manusia (kanibal). Namun pada kenyataannya Suku Dayak adalah suku yang sangat
cinta damai asal mereka tidak di mengganggu dan ditindas semena-mena.