Nama : Dita Logiarti
Npm : 12113607
Kelas : 1KA01
Ilmu Budaya Dasar secara sederhana
adalah pengetahuan yang diharapkan mampu memberikan pengetahuan dasar dan umum
tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah manusia dan
kebudayaan . Suatu karya dapat saja mengungkapkan lebih dari satu masalah,
sehingga ilmu budaya dasar bukan ilmu sastra, ilmu filsafat ataupun ilmu tari
yang terdapat dalam pengetahuan budaya, tetapi ilmu budaya dasar menggunakan
karya yang terdapat dalam pengetahuan budaya untuk .
Pengetahuan budaya mengkaji masalah
nilai-nilai manusia sebagai mahluk berbudaya (homo humanus). Sedangkan ilmu
budaya dasar bukan ilmu tentang budaya, melainkan mengenai pengetahuan dasar
dan pengertian umum tentang konsep-konsep.
Pokok-pokok yang terkandung dari
beberapa devinisi kebudayaan
1. Kebudayaan yang terdapat antara
umat manusia sangat beragam
2. Kebudayaan didapat dan diteruskan
melalui pelajaran
3. Kebudayaan terjabarkan dari
komponen-komponen biologi, psikologi dan sosiologi
4. Kebudayaan berstruktur dan
terbagi dalam aspek-aspek kesenian, bahasa, adat istiadat,
budaya daerah dan budaya nasional
Ilmu Budaya Dasar Merupakan
Pengetahuan Tentang Perilaku Dasar-Dasar Dari Manusia. Unsur-unsur kebudayaan
1. Sistem Religi/ Kepercayaan
2. Sistem organisasi kemasyarakatan
3. Ilmu Pengetahuan
4. Bahasa dan kesenian
5. Mata pencaharian hidup
6. Peralatan dan teknologi
·
PENGERTIAN
KESUSATRAAN
Secara morfologis kata kesusastraan, yang
lebih sering hanya disebut sastra, dapat diuraikan atas konfiks ke-an yang
berarti ‘semua yang berkaitan dengan prefiks su ‘baik, indah, berguna’
dan bentuk dasar sastra yang berarti ‘kata, tulisan, ilmu’.Jadi, menurut uraian
di atas kesusastraan adalah semua yang berkaitan dengan tulisan yang
indah. Sedang menurut arti istilah, kesusastraan atau sastra ialah cabang seni
yang menggunakan bahasa sebagai medium.
Pengertian Imu Budaya
Ilmu Budaya dasar mengajarkan pembelajaran mengenai konsep-konsep kehidupan dan
budaya manusia , sedangkan kesusastraan adalah penguraian atas konflik yang
digunakan untuk mencapai suatu hasil yang dikatakan bahwa keindahan atau nilai
estetis suatu cipta sastra timbul karena adanya keserasian, kesepadanan, atau
keharmonisan antara isi.jadi intinya kesusastraan membuat pencerahan atas
konflik mengenai konsep konsep kehidupan dan budaya manusia dengan membawa
nilai estetis yang baik dan menimbulkan keserasian bersama.Namun Ilmu Budaya
Dasar (yang dahulu di sebut sebagai Basic Humanities) berasal dari bahasa latin
yang di sebut dengan “humanus”, yang memiliki arti manusiawi, berbudaya, dan
halus. Pada umumnya, humanities mencakup filsafat, teologi, seni, dan
cabang-cabangnya (sejarah, sastra, dll), maka dari itu humanities menjadi ilmu
kemanusiaan dan kebudayaan.
·
PENDEKATAN
KESUSATRAAN
Sastra berasal dari kata castra berarti tulisan. Dari
makna asalnya dulu, sastra meliputi segala bentuk dan macam tulisan yang
ditulis oleh manusia, seperti catatan ilmu pengetahuan, kitab-kitab suci,
surat-surat, undang-undang, dan sebagainya.
Sastra dalam arti khusus yang kita
gunakan dalam konteks kebudayaan, adalah ekspresi gagasan dan perasaan manusia.
Jadi, pengertian sastra sebagai hasil budaya dapat diartikan sebagai bentuk
upaya manusia untuk mengungkapkan gagasannya melalui bahasa yang lahir dari
perasaan dan pemikirannya. Secara morfologis, kesusastraan dibentuk dari dua
kata, yaitu su dan sastra dengan mendapat imbuhan ke- dan -an. Kata su berarti
baik atau bagus, sastra berarti tulisan. Secara harfiah, kesusastraan dapat
diartikan sebagai tulisan yang baik atau bagus, baik dari segi bahasa, bentuk,
maupun isinya.
Ada tiga hal yang berkaitan dengan
pengertian sastra, yaitu ilmu sastra, teori sastra, dan karya sastra.
1. Ilmu sastra adalah ilmu pengetahuan
yang menyelidiki secara ilmiah berdasarkan metode tertentu mengenai segala hal
yang berhubungan dengan seni sastra. Ilmu sastra sebagai salah satu aspek
kegiatan sastra meliputi hal-hal berikut.
·
Teori
sastra, yaitu cabang ilmu sastra yang mempelajari tentang asas-asas,
hukum-hukum, prinsip dasar sastra, seperti struktur, sifat-sifat, jenis-jenis,
serta sistem sastra.
·
Sejarah
sastra, yaitu ilmu yang mempelajari sastra sejak timbulnya hingga perkembangan
yang terbaru.
·
Kritik
sastra, yaitu ilmu yang mempelajari karya sastra dengan memberikan pertimbangan
dan penilaian terhadap karya sastra. Kritik sastra dikenal juga dengan nama
telaah sastra.
· Filologi, yaitu cabang ilmu sastra
yang meneliti segi kebudayaan untuk mengenal tata nilai, sikap hidup, dan
semacamnya dari masyarakat yang memiliki karya sastra.
Keempat cabang ilmu tersebut
tentunya mempunyai keterkaitan satu sama lain dalam rangka memahami sastra
secara keseluruhan.
2. Teori sastra adalah asas-asas dan
prinsip-prinsip dasar mengenai sastra dan kesusastraan.
3. Seni sastra adalah proses kreatif
menciptakan karya seni dengan bahasa yang baik, seperti puisi, cerpen/novel,
atau drama.
Karya sastra pada dasarnya adalah
sebagai alat komunikasi antara sastrawan dan masyarakat pembacanya. Karya
sastra selalu berisi pemikiran, gagasan, kisahan, dan amanat yang
dikomunikasikan kepada pembaca. Untuk menangkap ini, pembaca harus mampu
mengapresiasikannya. Pengetahuan tentang pengertian sastra belum lengkap bila
belum tahu manfaatnya. Horatius mengatakan bahwa manfaat sastra itu berguna dan
menyenangkan. Secara lebih jelas dapat dijelaskan sebagai berikut.
1.
Karya sastra dapat membawa pembaca terhibur melalui berbagai kisahan yang
disajikan pengarang mengenai kehidupan yang ditampilkan. Pembaca akan
memperoleh pengalaman batin dari berbagai tafsiran terhadap kisah yang
disajikan.
2.
Karya sastra dapat memperkaya jiwa/emosi pembacanya melalui pengalaman hidup
para tokoh dalam karya.
3.
Karya sastra dapat memperkaya pengetahuan intelektual pembaca dari gagasan,
pemikiran, cita-cita, serta kehidupan masyarakat yang digambarkan dalam karya.
4.
Karya sastra mengandung unsur pendidikan. Di dalam karya sastra terdapat
nilai-nilai tradisi budaya bangsa dari generasi ke generasi. Karya sastra dapat
digunakan untuk menjadi sarana penyampaian ajaran-ajaran yang bermanfaat bagi
pembacanya.
5.
Karya sastra dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan atau penelitian tentang
keadaan sosial budaya masyarakat yang digambarkan dalam karya sastra tersebut
dalam waktu tertentu.
Masalah sastra dan seni sangat erat
hubungannya dengan ilmu budaya dasar, karena materi-materi yang diulas oleh
ilmu budaya dasar ada yang berkaitan dengan sastra dan seni.Budaya Indonesia
sanagat menunjukkan adanya sastra dan seni didalamnya. Latar belakang IBD dalam
konteks budaya, negara dan masyarakat Indonesia berkaitan dengan masalah
sebagai berikut :
1.
Kenyataan bahwa bangsa indonesia berdiri atas suku bangsa dengan segala
keanekaragaman budaya yg tercemin dalam berbagai aspek kebudayaannya, yg
biasanya tidak lepas dari ikatan2 primordial, kesukaan, dan kedaerahan .
2.
Proses pembangunan yg sedang berlangsung dan terus menerus menimbulkan dampak
positif dan negatif berupa terjadinya perubahan dan pergeseran sistem nilai
budaya sehingga dengan sendirinya mental manusiapun terkena pengaruhnya .
3.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menimbulkan perubahan kondisi kehidupan
mausia, menimbulkan konflik dengan tata nilai budayanya, sehingga manusia
bingung sendiri terhadap kemajuan yg telah diciptakannya .
● ILMU BUDAYA DASAR YANG
DIHUBUNGKAN DENGAN PROSA
Istilah prosa banyak padanannya. Kadang-kadang disebut narrative fiction,
prose fiction atau hanya fiction saja. Dalam
bahasa Indonesia istilah tadi sering diterjemahkan menjadi cerita rekaan dan
didefinisikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pemeran,
lakuan, peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi.
Istilah cerita rekaan umumnya dipakai untuk roman, atau novel, atau cerita
pendek.
Dalam kesusastraan Indonesia kita mengenal jenis prosa lama dan prosa baru.
A. Prosa lama
- 1. Dongeng-dongeng
Dongeng merupakan suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif
dan kisah nyata, menjadi suatu alur perjalanan hidup dengan pesan moral yang
mengandung makna hidup dan cara berinteraksi dengan makhluk lainnya. Dongeng
juga merupakan dunia hayalan dan imajinasi dari pemikiran seseorang yang
kemudian diceritakan secara turun-temurun dari generasi ke generasi.
2. Hikayat
Hikayat adalah salah satu bentuk sastra prosa terutama dalam
bahasa Melayu yang berisikan tentang kisah, cerita dan dongeng. Umumnya
mengisahkan tentang kehebatan maupun kepahlawanan seseorang lengkap dengan
keanehan, kesaktian, serta mukjizat tokoh utama.
3. Sejarah
Sejarah merupakan salah satu hal yang saat ini berkaitan
erat dengan kehidupan kita dan mengandung berbagai makna dan kontroversi.
4.
Epos
Epos merupakan cerita kepahlawanan, syair panjang yg
menceritakan riwayat perjuangan seorang pahlawan.
5.
Cerita Pelipur Lara
Cerita pelipur lara adalah sejenis sastra rakyat yang pada mulanya
berbentuk sastra lisan.
B. Prosa
baru
1. Cerita Pendek
Cerita pendek atau sering disingkat sebagai cerpen adalah
suatu bentuk prosa naratif fiktif. Cerita pendek cenderung padat dan langsung
pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi yang lebih panjang, seperti novella (dalam
pengertian modern) dan novel. Karena singkatnya, cerita-cerita pendek yang
sukses mengandalkan teknik-teknik sastra seperti tokoh, plot, tema,
bahasa dan insight secara lebih luas dibandingkan dengan fiksi yang
lebih panjang.
2. Roman/Novel
Novel secara garis besar adalah sebuah cerita yang
menceritakan sebagian kecil kisah kisah hidup seseorang. Sedangkan roman,
adalah sebuah cerita yang menceritakan tentang sebagian besar kisah hidup
seseorang dan bentuk yang terbaik adalah yang menceritakan kisah hidup
seseorang dari ia kecil sampai meninggal.
3. Biografi
Biografi adalah riwayat hidup seseorang yang ditulis oleh
orang lain.
4.
Kisah
Kisah adalah cerita tentang kejadian (riwayat) dalam
kehidupan seseorang.
5.
Otobiografi
Otobiografi merupakan riwayat hidup pribadi yang ditulis
sendiri.
·
NILAI
–NILAI DALAM PROSA FIKSI
Sebagai seni yang bertulang punggung cerita, mau tidak mau karya sastra (prosa
fiksi) langsung membawakan moral, pesan atau cerita.
Dengan perkataan lain prosa mempunyai nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat
sastra. Adapun nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain :
1.Prosa fiksi memberikan
kesenangan
Keistimewaan kesenangan yang diperoleh daei membaca
fiksi adalah pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri
peristiwa itu peristiwa atau kejadian yang dikisahkan. Pembaca dapat
mengembangkan imajinasinya untuk mengenal daerah atau tempat yang asing , yang
belm dikunjunginya atau yang tak mungkin dikunjungi selama hidupnya. Pembaca
juga dapat mengenal tokoh-tokoh yang aneh atau asing tingkah lakunya atau
mungkin rumit perjalanan hidupnya untuk mencapai sukses.
2. Prosa fiksi memberikan
informasi
Fiksi memberikan sejenis informasi yang tidak
terdapat di dalam ensiklopedi. Dalam novel sering kita dapat belajar sesuatu
yang lebih daripada sejarah atau laporan jurnalistik tentang kehidupan masa
kini, kehidupan masa lalu, bahkan juga kehidupan yang akan datang atau
kehidupan yang asing sama sekali.
3. Prosa fiksi memberikan
warisan kultural
Prosa fiksi dapat menstimuli imaginasi, dam merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti-henti
dari warisan budaya bangsa.
4. Prosa memberikan
keseimbangan wawasan
Lewat prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan
berdasarkan pengalaman-pengalaman dengan banyak individu. Fiksi juga
memungkinkan lebih banyak kesempatan untuk memilih respon-respon emosional atau
rangsangan aksi yang mungkin sangat berbeda daripada apa yang disajikan dalam
kehidupan sehari.
ILMU BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN
DENGAN PUISI
Puisi termasuk seni
sastra, sedangkan sastra bagian dari kesenian, dan kesenian cabang unsur dari
kebudayaan. puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan
manusia, alam, tuhan melalui media bahasa yang
artistik/estetik, nyang secara padu dan utuh di padatkan kata-katanya.
kepuitisan,
keartistikan atau keestetikan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair
dalam membangun puisinya dengan menggunakan:
Figura bahasa, seperti gaya personifikasi, metafora, perbandingan, alegori,
dsb.
Kata-kata yang ambiquitas, yaitu kata-kata yang bermakna ganda, banyak tafsir.
Kata-kata yang berjiwa, yaitu kata-kata yang sudah di beri suasana tertentu,
berisi perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau.
Kata-kata yang konotatif, yaitu kata-kata yang sudah di beri tambahan
nilai-nilai rasa dan asosiasi-asosiasi tertentu.
Pengulangan, yang berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal yang di lukiskan, sehingga
lebih menggugah hati.
Adapun alasan-alasan yang mendasari penyajian yang
mendasari penyajian puisi pada perkuliahan ilmu budaya dasar adalah :
·
Hubungan puisi dengan pengalaman hidup
manusia.
·
Puisi dan keinsyafan/kesadaran
individual.
·
Puisi dan keinsyafan sosial.
contoh
puisi
ALAM
DILEMBAH SEMESTA
Puisi Ardian.H
Angin dingin kelam berderik
Kabut putih menghapus mentari
Tegak cahyanya menusuk citra
Pahatan Gunung memecah langit
Berselimut awan beralas zamrud
Tinggi . . . Tajam . . .
Sejak waktu tidak beranjak
Di sanalah sanubari berdetak
Sunyi sepi tak beriak
Cermin ilusi di atas danau
Menikung pohon yang melambai warna
Di celah kaki-kaki menjejak karya-karyaNYA
Di manakah aku berada?
Di mana jiwa tak mengingat rumah
Di saat hidup serasa sempurna
Sungguh jelita permadani ini
Terbarkan pesona di atas cakrawala
Tak berujung di pandang lamanya
Serasa bertualang di negeri tak bertuan
Sumber :