Nama : Dita
Logiarti
Kelas : 1KA01
Npm : 12113607
Masyarakat
Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan
Masyarakat pedesaan dan
masyarakat perkotaan pasti memiliki pola pikir yang berbeda, dari pergaulan
masyarakatnya, perilakunya, dll. Masyarakat di pedesaan cenderung tidak rentan
terkena stress dan memiliki emosi yang baik, hal ini dikarenakan kondisi
lingkungan yang nyaman dan jauh dari hal-hal yang memusingkan, contohnya
kemacetan. Sedangkan, masyarakat yang tinggal di daerah perkotaan lebih rentan
terkena stress dan memiliki emosi yang tinggi, hal ini dikarenakan kondisi
lingkungan yang buruk dan pasti banyak hal-hal yang memusingkan, contohnya
kemacetan, demonstrasi, dan masalah – masalah di kota lainnya.
Masyarakat pedesaan
juga memiliki perbedaan. Tidak semua masyarakat yang tinggal di daerah pedesaan
memiliki karakter yang sama. Misalnya masyarakat pedesaan yang tinggal di pulau
Sumatra pasti akan mempunyai karakter yang berbeda dengan masyarakat pedesaan
yang tinggal di pulau Jawa. Masyarakat pedesaan yang tinggal di pulau Sumatra
cenderung lebih memiliki adat yang keras, berbicara lantang, keras dan cepat
dalam mengerjakan suatu pekerjaan. Hal itu dikarenakan di daerah Sumatra jarak
rumah penduduknya jauh antara rumah satu dan rumah lainnya, jadi jika ingin
memanggil orang ke rumah sebelahnya dia harus memanggil dengan suara yang
lantang dan keras agar terdengar ke orang tujuannya itu, jadi secara tidak
sadar kebiasaan itu melekat pada masyarakat pedesaan di daerah Sumatra.
Ditambah lagi rumah di Sumatra adalah rumah adat yang luas, dan pasti mereka
terbiasa untuk berjalan cepat. Berbeda dengan di daerah Jawa, dimana rumah
penduduknya jaraknya saling berdekatan satu sama lain dan rumahnya tidak
terlalu luas. Jadi, karakter masyarakat pedesaan di daerah Jawa lebih cenderung
bertutur kata yang halus, pelan dan jika melakukan pekerjaan akan
mengerjakannya dengan lebih lambat dan hati-hati.
Masyarakat perkotaan
cenderung memiliki pola pikir yang sama dan karakter yang sama. Hal yang
diutamakan masyarakat yang tinggal di perkotaan pasti bekerja, mereka akan
mendahulukan pekerjaan dibandingkan hal-hal apapun, karena pekerjaan yang bisa
membuat mereka tetap hidup di perkotaan. Masyarakat perkotaan juga cenderung
memiliki emosi yang tinggi dan rentan stres, hal ini dikarenakan lingkungan
perkotaan yang keras dan orang-orang yang tinggal di daerah perkotaan juga
cenderung memiliki sifat yang keras.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar